KAIRO– Puluhan ribu demonstran masih bertahan di Lapangan Tahrir, kemarin, untuk memprotes dekrit yang dikeluarkan Presiden Mesir Muhammad Mursi.
Posisi Mursi semakin tersudutkan setelah puluhan ribu rakyat Mesir berdemonstrasi di 27 provinsi pada Selasa (27/11). Itu merupakan mobilisasi massa terbesar untuk menentang pemerintahannya sejak dia berkuasa Juni lalu. Di Lapangan Tahrir,demonstran bukan hanya dari penentang Mursi.Banyak pendukung Mursi yang berubah haluan menjadi penentangnya. ”Saya di sini berdemonstrasi karena menentang keputusan autokrasi Mesir,” kata Mohammed Rashwan, sarjana teknik yang memilih Mursi pada pemilu presiden yang lalu.
Polisi kemarin kembali bentrok dengan pengunjuk rasa di Lapangan Tahrir. Aparat keamanan terpaksa menembakkan gas air mata ke massa.Tak mau kalah, para demonstran membalas serangan polisi dengan melemparkan kembali gas air mata ke barisan polisi. Kerusuhan di lapangan Tahrir telah memasuki hari kesembilan kemarin.Tayangan televisi menunjukkan gas air mata tersebar ke mana-mana saat demonstran dan polisi saling berhadapan di dekat Kedutaan Besar AS di Kairo.
Sebanyak tiga orang meninggal dunia dalam aksi kerusuhan sejak Mursi mengeluarkan dekrit presiden. Dalam demonstrasi Selasa (27/11) lalu, sebanyak 100 orang terluka, termasuk 21 pengunjuk rasa di Kairo. Ikhawanul Muslimin (IM) yang mendukung Mursi memutuskan membatalkan demo tandingan untuk menghindari bentrok dengan oposisi. Namun, beberapa insiden kerusuhan antar-pendukung dan penentang Mursi tetap terjadi.
Dalam status Twitter, IM menantang bakal mengerahkan jutaan orang untuk menyerukan dukungan terhadap Mursi, setelah 200.000 hingga 300.000 penentang presiden turun ke jalanan. Sementara,Partai Kebebasan dan Keadilan (FPJ), sayap politik IM, menegaskan Mursi telah meyakinkan para hakim yang sebelumnya mempermasalahkan dekrit presiden.
Namun, beberapa hakim yang mengikuti pertemuan dengan Mursi justru menyatakan ketidakpuasan dengan jawaban Mursi yang bakal membatasi ruang lingkup dekrit tersebut. ”Pertemuan (dengan Mursi) gagal. Kita tidak mengatakan ini sebagai akhir dari krisis antara kehakiman dan kepresidenan,” kata Hakim Abdel Rahman Bahlul kepada harian independen Al Masry Al Youm.
Sementara,Amerika Serikat (AS) memantau dari dekat kerusuhan yang berlangsung di Mesir. Menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland,situasi sangat cepat berkembang. ”Salah satu aspirasi revolusi adalah menjamin kekuasaan tidak berkonsentrasi pada tangan satu orang atau institusi tertentu,”kata Nuland.
Nuland menegaskan, Mesir telah bekerja pada periode hukum yang suram. Dia pun menyarankan persatuan nasional dan Mesir harus maju ke depan. ”Kita menginginkan Mesir melanjutkan reformasi untuk menjamin aliran dana dari IMF (Dana Moneter Internasional) untuk mendukung stabilisasi dan revitalisasi ekonomi,” kata Nuland.
Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney menyatakan,masalah rakyat Mesir dapat diselesaikan oleh rakyat Mesir sendiri. ”Solusinya yakni dialog yang demokratis dan damai,” kata Carney kepada Reuters. Kedutaan Besar AS di Kairo cenderung menganggap Mesir menuju ke jalur kediktatoran baru. ”Rakyat Mesir menegaskan dalam revolusi 25 Januari bahwa mereka telah cukup dengan kediktatoran,” tulis Kedubes AS di Mesir dalam status di Twitter.
Juru bicara biro Urusan Timur Dekat AS Edgar Vasquez menyangkal ada pesan yang bias dari Departemen Luar Negeri AS.”Posisi kami dan salah satu aspirasi revolusi Mesir ialah memastikan kekuasaan tidak terkonsentrasi pada tangan satu orang atau institusi tertentu. Itulah yang kami katakan dalam tweet kami,”paparnya.
IMF menegaskan Mesir memiliki kesempatan mendapatkan pinjaman senilai USD4,8 miliar, meskipun kerusuhan masih terjadi.”Kesepakatan di tataran staf mengenai dukungan finansial dari IMF berdasarkan kebijakan sosial dan ekonomi di mana pemerintah berusaha mengimplementasi program- programnya,” kata juru bicara IMF,Wafa Amr.
Sementara,menurut Elijah Zarwan, peneliti Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, ada tanda-tanda bahwa Mursi dan IM mengakui kesalahannya. ”Demonstrasi anti-Mursi telah menunjukkan ilustrasi yang salah dalam perhitungan yang dilakukan Mursi dan IM,” katanya dengan CSM.
Sumber : seputar-indonesia.com