Anggota pasukan keamanan nasional Hamas berbaris saat upacara di kompleks keamanan di Kota Gaza, kemarin. Lokasi itu dihancurkan Israel dalam serangan udara delapan hari di Jalur Gaza.
YERUSALEM– Israel terus memuntahkan kemarahan setelah Palestina memenangkan status pengawas non-anggota di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Rezim Zionis itu membalas kemenangan Palestina dengan berencana membangun 3.000 rumahbarudipermukiman Yahudi YerusalemTimur danTepi Barat. Tidak cukup itu, Israel juga menghentikan transfer pajak danbeacukaiyangdikumpulkan dari rakyat Palestina bulan ini.
Negara-negara Arab dan Turki langsung mengecam rencana Israel membangun ribuan rumah baru tersebut. “Para menteri luar negeri (menlu) Arab dan Turki mengecam keputusan Israel untuk mendirikan 3.000 unit rumah di Yerusalem Timur dan Tepi Barat,”ungkap pernyataan bersama yang dirilis di akhir Forum Kerja Sama Turki- Arab di Istanbul, dikutip AFP. Mereka menyeru komunitas internasional untuk melakukan segala cara menghentikan aktivitas permukiman Israel.
“Rencana itu ilegal dan bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan hukum internasional,” tegas pernyataan bersama itu. Israel mengumumkan rencana membangun 3.000 rumah baru itu sehari setelah Palestina berhasil mendapat status baru di PBB pada Kamis (29/11). Sidang Umum PBB mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai negara pengamat non-anggota, langkah yang dilakukan Pemimpin Palestina Mahmud Abbas sebagai bagian untuk negosiasi solusi dua negara.
Dalam pidatonya kemarin, Menlu Turki Ahmet Davutoglu menyerukan negara merdeka Palestina dan mendesak komunitas internasional tidak membiarkan Israel merusak upaya perdamaian di Timur Tengah. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Catherine Ashton mendesak Israel membatalkan rencana membangun 3.000 rumah baru di Tepi Barat dan Yerusalem Timur karena akan menghalangi proses perdamaian.
“UE berulang kali menegaskan bahwa semua konstruksi pemukiman itu ilegal berdasarkan hukum internasional dan menghalangi perdamaian. Saya mendesak Israel menunjukkan komitmennya memperbarui negosiasi,mengakhiri konflik dan pendudukan dengan tidak melanjutkan rencana itu,”tegasnya. Israel juga menghentikan transfer pajak dan dana bea cukai yang dikumpulkan dari rakyat Palestina bulan ini sebesar USD120 juta.
“Kami katakan sejak awal bahwa meningkatkan status Palestina di PBB tidak akan menghasilkan reaksi apa pun dari Israel. Saya tidak akan mentransfer pajak pada Otoritas Palestina bulan ini. Dana itu akan digunakan untuk membayar utang Otoritas Palestina pada perusahaan listrik Israel,”ujar Menteri Keuangan IsraelYuval Steinitz.
Sumber : seputar-indonesia.com