MOSKOW - Penyelidik Rusia membuka kasus pembunuhan dari dua nelayan yang sebelumnya diselamatkan, setelah tiga bulan tersesat. Mereka diduga memakan rekannya sendiri untuk bertahan hidup.
Kedua orang nelayan itu dikabarkan hilang pada Agustus lalu, setelah tersesat ketika memancung di wilayah Yakutia. Wilayah tersebut dikenal sangat terpencil dan tidak dapat ditinggali.
Tim penyelamat akhirnya menemukan kedua pria tersebut di Sungai Sutam, sekira 250 kilometer dari Kota Neryungri di Selatan Yakutia. Tetapi saat ditemukan, keduanya tidak ditemani oleh dua orang rekannya yang lain.
Pria berusia 35 dan 37 tahun itu mengaku, kedua rekannya yang hilang itu berpisah dari mereka. Kedua nelayan ini mengklaim, rekan-rekannya itu bisa hidup karena mereka biasa hidup di alam terbuka.
Namun pada kenyataannya, pihak penyelidik membuka kembali kasus dan menduga kedua pria yang selamat ini melakukan tindakan pembunuhan. Penyelidikan dilanjutkan karena mereka menemukan fragmen jasad manusia yang jaraknya tidak jauh dari lokasi nelayan yang diselamatkan itu.
"Penyelidik melakukan pemeriksaan di dua wilayah itu. Fragmen dari jasad manunia dengan tanda-tanda kekerasan ditemukan," ujar Komite Penyelidikan Rusia, seperti dikutip AFP, Kamis (6/12/2012).
Rusia tidak memiliki aturan kriminal mengenai tindakan kanibalisme. Tetapi dari kecurigaan pihak penyelidik, kedua pria yang selamat ini memakan tubuh salah satu tubuh rekannya. Tidak jelas apa yang terjadi pada seorang korban lainnya.