TOKYO– Kubu konservatif Partai Demokrat Liberal (LDP) meraih suara mayoritas pada pemilu kemarin. Sejumlah kantor berita merilis hasil tersebut berdasarkan penghitungan cepat.
Laporan NHK menyatakan LDP yang dipimpin mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe meraih 275–310 kursi dari total 480 kursi di majelis rendah. Partai Demokrat Jepang (DPJ) yang saat ini berkuasa hanya mendapat 55–77 kursi. Harian New Komeito melaporkan LDP mendapatkan 27–35 kursi.Hasil peroleh LDP yang melebihi dua pertiga mayoritas suara di majelis rendah itu cukup untuk menguasai majelis tinggi.
”LDP menyapu bersih perolehan suara. Pemerintahan Abe dimulai,” tulis edisi online harian Nikkei seperti dikutip AFP. Semua media di Jepang menyatakan LDP akan kembali berkuasa, tiga tahun setelah pemerintahan direbut DPJ.Sebelum itu, LDP telah berkuasa lebih dari setengah abad secara berturut-turut.
Parlemen akan menggelar sidang paling cepat 26 Desember mendatang untuk melantik Abe sebagai PM yang baru. ”Abe diperkirakan membentuk kabinetnya pada hari yang sama. Dia akan mengeluarkan rencana untuk menyusun anggaran tambahan hingga akhir tahun, serta memperpanjang sesi sidang pada 28 Desember,” tulis laporan Nikkei.
Pemilih di Jepang kemarin mengikuti pemilu yang sejak awal telah diperkirakan mengembalikan kekuasaan pada kubu konservatif, LDP. Jajak pendapat menunjukkan kekalahan bagi Partai Demokrat Jepang (DPJ) yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Yoshihiko Noda. Tempat pemungutan suara dibuka kemarin pagi.
Hasil penghitungan cepat akan diketahui beberapa saat setelah kotak-kotak suara disegel pada pukul 08.00 malam waktu setempat. Mantan PM Shinzo Abe yang berhaluan keras sangat yakin kembali berkuasa setelah kampanye yang menegaskan kebijakan luar negerinya.Abe memiliki sikap yang tegas terhadap China yang saat ini bersengketa dengan Jepang untuk memperebutkan Kepulauan Senkaku atau Diaoyu di Laut ChinaTimur.
Abe yang menjadi PM pada 2006–2007 itu berjanji memulihkan kondisi perekonomian yang lemah akibat deflasi selama bertahun-tahun. Hal itu mengakibatkan naiknya harga mata uang yang melemahkan ekspor. ”Dengan kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan kebijakan pertumbuhan yang lebih kuat, kita akan mengakhiri deflasi, memperbaiki nilai yen yang tinggi, dan menumbuhkan perekonomian,” ujar Abe seperti dikutip AFP.
”Ini saatnya mengakhiri kebingungan dan tiga tahun tiga bulan yang melempem. Kita harus mengambil langkah maju. Silakan bergabung dengan kami untuk berjuang.”
Sumber : seputar-indonesia.com