Aulia Akbar
Kamis, 03 Januari 2013 09:01 wib
Foto : Warga mendatangi prosesi kremasi korban pemerkosaan India (reuters)
NEW DELHI - Ayah dari korban kasus pemerkosaan di India mendeskripsikan putrinya sebagai seorang pemberani. Korban pun memiliki cita-cita menjadi seorang dokter di masa depan.
Beberapa hari setelah abu korban ditebar di Sungai Gangga, ayah korban langsung diwawancarai di kediamannya. Ayah korban menceritakan bagaimana kehidupan sehari-hari korban dan ambisinya untuk masa depan.
"Dia sangat berani, tidak memiliki rasa takut dan sehat. Dia belajar dari pagi dan malam. Bahkan dia hampir tidak tahu kapan harus tidur," ujar ayah dari mahasiswa korban pemerkosaan itu, seperti dikutip dari BBC, Kamis (3/1/2013).
"Putri saya sangat teguh terhadap apa yang diinginkannya," paparnya sambil menjelaskan kisah putrinya ketika masih berusia 10 tahun.
Pria itu juga menceritakan bagaimana ambisi korban dalam meraih pendidikan tinggi. Korban mengatakan, selama menjalani kuliah, korban siap menjalani masa studi yang sangat serius dan oleh karena itulah korban pindah dari desanya ke New Delhi.
"Saya bertanya kepada dia, 'siapa temanmu?' dia menjawab, 'ayah, teman saya hanyalah buku.' Dia selalu ingin menjadi dokter dan dia yakin bisa menggapai cita-citanya. Itulah yang menyebabkan kami pindah dari desa ini ke Delhi. Kami ingin memberikan masa depan yang baik bagi anak-anak kami," imbuhnya.
Keluarga korban menjual tanahnya demi mendanai biaya kuliah putrinya. Ayah korban mengaku, dirinya tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar biaya studi itu.
Salah satu saudara korban juga mengatakan hal yang sama ketika mendeskripsikan korban. Korban dinyatakan sebagai seorang perempuan yang sama sekali tidak memiliki rasa takut.(AUL)