WASHINGTON - Setelah menominasikan mantan Senator Chuck Hagel menjadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS), Presiden Barack Obama menunjuk sosok lain untuk menggantikan Direktur Dinas Intelijen AS (CIA). CIA akan dipimpin oleh seorang pakar kontra-teror di Gedung Putih.
Penasehat kontra-terorisme di Gedung Putih John Brennan secara resmi akan menggantikan posisi Michael Morrell sebagai Direktur CIA. Sementara itu, Hagel akan menggantikan Leon Panetta sebagai Pimpinan Pentagon.
Selama ini, CIA dipimpin oleh Morrell yang baru saja naik menggantikan David Petraeus, yang mundur karena skandal perselingkuhan. Penunjukkan Brennan sebagai Direktur CIA tampaknya berjalan mulus dan lolos akan kritik dari Senator maupun anggota Kongres AS.
Brennan sempat dicalonkan oleh Obama pada 2008 silam sebagai Direktur CIA, namun Brennan justru menarik diri karena sejumlah alasan. Kelompok Liberal di Negeri Paman Sam menuduh Brennan gagal menghentikan praktik interogasi yang serupa dengan penyiksaan, seperti waterboarding dan lainnya.
Dalam upacara nominasi dua pejabat tinggi itu, Obama menyinggung sedikit prestasi Brennan dalam perang melawan Al-Qaeda. Presiden berkulit hitam itu turut memuji kinerja Brennan di Gedung Putih.
"Saya tidak yakin, dia tidur dengan nyaman selama empat tahun," ujar Obama, di Gedung Putih, seperti dikutip dari The Ticket, Selasa (8/1/2013).
Sebagai seorang pejabat keamanan, Brennan bukan seorang Republik atau Demokrat. Panetta dan Morrell juga menyambut hangat pencalonan para penggantinya. Panetta yang dulu sempat menjabat sebagai Direktur CIA memutuskan untuk pensiun menjadi pejabat dan menghabiskan waktu bersama keluarganya dengan mengurus ladang pertanian kacang kenari.
Reaksi politik dari pencalonan Brennan jauh berbeda dengan penunjukkan Hagel sebagai Menhan AS. Banyak politisi, termasuk Senator Lindsey Graham yang menolak pencalonan Hagel, karena pria berambut putih itu diklaim sebagai politisi anti-Israel.
Salah satu pernyataan Hagel yang cukup mengejutkan muncul pada 2006 silam. Mantan politisi Republik itu mengatakan, "kelompok lobi Yahudi mengancam banyak orang di AS." Sejumlah anggota Kongres cukup berang dengan ucapan Hagel.
"Saya bukanlah seorang Senator Israel. Saya adalah SEnator AS," ujar Hagel pada 2006 silam.(AUL)