Aulia Akbar
BEIJING - China merasa khawatir dengan rencana Jepang yang ingin memperkuat militernya. Isu sengketa pulau yang melibatkan kedua negara Asia itu terlihat semakin sengit dari hari ke hari.
Pada Minggu kemarin, Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengumumkan penambahan personil militernya pada April mendatang. Kementerian Luar Negeri China langsung merasa khawatir akan hal itu. China langsung menyinggung sikap Jepang di era Perang Dunia II yang tergolong agresif.
"Karena alasan historis, Jepang seharusnya memusatkan perhatiannya ke perkembangan militernya. Kami berharap, Jepang tetap mendukugn perdamaian, menghormati kekhawatiran negara-negara lain di wilayah ini, bercermin dengan sejarah, dan melakukan tindakan yang berguna bagi penciptaan kestabilan regional," ujar Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip Reuters, Senin (28/1/2013).
Pulau yang dipersengketakan China dan Jepang terletak di kawasan Laut China Timur. Jepang menyebutnya dengan nama Senkaku, meski demikian China menyebutnya Diaoyu.
Kedua negara Asia itu menenangkan dirinya pada pekan lalu, tepat pada saat utusan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melayangkan surat ke Ketua Partai Komunis China Xi Jinping. Dalam surat itu, Abe mengutarakan keinginannya untuk membangun hubungan bilateral yang kuat.
Meski demikian, China tetap meningkatkan kapabilitas militernya dan mengerahkan pesawat silumannya serta kapal induk. China pun menguji coba senjata barunya yang dapat digunakan untuk menghancurkan serangan misil jarak menengah.(AUL)