Fajar Nugraha
SEATTLE - Upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Barak Obama untuk mengendalikan senjata, sepertinya memang harus segera dilakukan. Contoh yang mengerikan ditemui oleh Kepolsian AS baru-baru adalah ditemukan penjualan peluncur misil di jalanan Kota Seattle.
Senjata yang biasa digunakan oleh militer AS ini tampak hendak dijual di jalanan oleh seorang pirang. Peluncur misil Stinger tentunya tidak boleh jatuh ke tangan warga sipil, karena peruntukannya hanya untuk militer.
"Seorang pria berdiri di sebuah lokasi penjualan senjata dan membeli senjata militer itu seharga USD100 (atau sekira Rp967 ribu (Rp9,670 per USD)) dari orang lain," ujar Detektif Mark Jamieson, seperti dikutip Associated Press, Selasa (29/1/2013).
Pihak Kepolisian Seattle pun langsung menghubungi pihak militer di Pangkalan Lewis-McChord dekat Tacoma, mengenai transaksi ini. "Setelah (senjata) itu dibawa ke pangkalan dan penyelidik akan memutuskan apa yang seperti terjadi. Masih terlalu dini untuk memberikan informasi, sampai kami mendapatkan informasinya," tutur juru bicara militer Joe Kubistek.
Polisi menyaksikan pertukaran pribadi dari peluncur misil tersebut di sebut lokasi pasar loak. Di tempat itu, para pembeli senjata mengantre untuk menukar senjata yang mereka miliki dengan uang.
"Benar-benar gila dengan apa yang kami lihat di sana," jelas Wali Kota Seattle Mike McGin. Kepolisian, juga memaparkan mereka telah berhasil menyita sekira 716 senjata dari lokasi tersebut.
"Para petugas meliha pertukaran senjata, tanpa mengetahui apakah yang membeli senjata itu memiliki hak untuk membelinya. Transaksi seperti ini berulang kali terjadi," tambah McGin.
McGin menambahkan penjualan peluncur misil dan senjata lainnya mengilustrasikan kebutuhan pemeriksaan latar belakang penjual, pembeli dan pengguna senjata yang sebelumnya diajukan oleh Presiden Barack Obama.(faj)