Aulia Akbar
Foto : PM Turki Recep Tayyip Erdogan (Novinite)
ANKARA - Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam serangan Israel ke wilayah Suriah. Menurutnya, serangan itu merupakan aksi teror yang tidak dapat diterima.
"Mereka yang memanjakan Israel harus berharap apapun dari mereka. Seperti yang saya katakan, Israel memiliki mentalitas teroris," ujar Erdogan, seperti dikutip Arutz Sheva, Senin (4/2/2013).
"Kami tidak bisa membiarkan pelanggaran wilayah udara. Apa yang dilakukan Israel adalah bentuk dari pelanggaran hukum," tegasnya.
Erdogan kembali mengutarakan kekhawatirannya atas ketegangan di Timur Tengah. Erdogan pun menyebut justifikasi Israel dalam serangan ke Suriah sebagai klaim yang dibuat-buat.
Pertama setelah sekian lama, Erdogan yang jelas-jelas memiliki hubungan buruk dengan Presiden Bashar al-Assad justru membela Suriah dan mengecam Israel. Namun Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu memiliki komentar yang berbeda dan mengkritik Suriah terkait peristiwa tersebut.
"Mengapa pasukan Suriah yang selalu menyerang warganya dengan jet dan tank tidak merespons serangan Israel?" ucap Davutoglu.
"Mengapa Bashar al-Assad tidak melempar batu kerikil ketika jet Israel melintas di atas istananya dan menghina kehormatan negaranya? Mengapa dia tidak melakukan apapun terhadap Israel, ketika dia membombardir warga yang tidak berdosa? Apakah ada perjanjian rahasia antara Israel dan Assad?" imbuhnya.
Sejauh ini, fraksi oposisi Suriah juga mengutarakan perkataan yang sama dengan Davutoglu. Mereka mempertanyakan sikap putra Hafez al-Assad dalam menindaklanjuti serangan itu. Ancaman serangan balasan memang sudah sering dilontarkan Assad ke Israel, namun negara Arab itu belum pernah sedikit pun merealisasikan ancamannya lewat sebuah serangan yang nyata.(AUL)