Fajar Nugraha
WASHINGTON - Senator Amerika Serikat (AS) Rand Paul melontarkan klaim bahwa Pemerintah AS pernah mempersenjatai dan mendanai Osama bin Laden. Namun hal ini dibantah oleh Pemerintah AS, khususnya Dinas Intelijen AS (CIA).
CIA dan beberapa petinggi militer AS lainnya menyangkal AS pernah merekrut, melatih, mempersenjatai atau bahkan mendanai Bin Laden selama perang Afghanistan silam. Ini bukan pertama kalinya Bin Laden dituduh serupa. Ketika masih hidup, Bin Laden sempat pula membantah tuduhan tersebut.
Meskipun momok CIA dan Bin Laden sering diutarakan sejak peristiwa penyerangan ke gedung menara kembar WTC 11 September 2001 lalu, tetap tidak ada bukti yang bisa mendukungnya. CIA pun telah mengeluarkan pembelaan yang berbeda.
"CIA memang diam-diam membiayai dan mempersenjatai faksi Islam Afghanistan fundamentalis dalam perang melawan Uni Soviet, namun CIA telah lama menyatakan bahwa mereka tidak mendukung pejuang Arab, termasuk Bin Laden," lapor Yahoo News, Sabtu (9/2/2013).
Menurut pihak CIA, Bin Laden datang ke Afghanistan untuk berperang dalam solidaritas terhadap negara Muslim. Penolakan atas tuduhan yang dilontarkan oleh Rand Paul ini juga didukung oleh Analis Keamanan Nasional Peter Bergen.
"Bin Laden pada tahun 1997, mengatakan kepada kami, "Tidak ada bukti bahwa CIA didanai atau bersenjata bin Laden atau bahkan tahu siapa dia sampai 1993," jelas Bergen kepada CNN.
Sementara Rand Paul yang saat ini duduk di Komite Hubungan Internasional Senat AS, tidak memberikan bukti apapun mengenai komentarnya itu.