Kamis, 14 Februari 2013 10:29 wib
Wahyu Dwi Anggoro
Foto: Reuters
YERUSALEM – Pemerintah Israel akhirnya mengakui bahwa mereka telah penjarakan tahanan rahasia yang tewas bunuh diri pada 2010 lalu. Skandal tahanan rahasia tersebut mencuat setelah diungkap oleh media Australia yang mengklaim tahanan rahasia itu sebagai warga Australia.
Warga Australia keturunan Yahudi itu diketahui bernama Ben Zygier. Stasiun televisi ABC Australia mengatakan, Zygier merupakan warga Australia yang direkrut lembaga intelijen Israel, Mossad, untuk menjadi mata-mata. Israel seringkali merekrut warga asing untuk menjadi mata-mata di negara yang tidak menerima paspor Israel.
“Pemerintah Israel menahan seorang yang berkewarganegaraan ganda secara rahasia. Tahanan tersebut akhirnya tewas bunuh diri. Keberadaan tahanan rahasia itu diketahui oleh pejabat di Kementerian Hukum dan keluarga tahanan sudah diberi kabar mengenai penahanan tersebut,” sebut penyataan yang dikeluarkan pemerintah Israel, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/2/2013).
“Kami tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai tahanan rahasia itu karena menyangkut ancaman terhadap kepentingan nasional,” lanjut pernyataan itu.
Pengamat intelijen Israel mengatakan, penahanan secara rahasia ini dilakukan untuk menutupi identitas sang mata-mata. Pemerintah Israel takut jika identitas mata-mata tersebut terbuka, maka negara musuh dapat mengendus jejak mata-mata Israel lainnya yang masih aktif.
Saat ini Israel memang sedang meningkatkan aktivitas intelijennya ke negara-negara yang dianggapnya mengancam keamanan Israel. Beberapa negara yang dimata-matai oleh Israel antara lain Iran, Suriah, Palestina, Mesir, Sudan dan kelompok Hizbullah.(faj)