Headline
Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair - thesun.co.uk
Oleh: Vina R.
web - Kamis, 28 Februari 2013 | 09:11 WIB
INILAH.COM, London – Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair mengakui, apa yang terjadi di Irak saat ini tak sesuai harapannya, saat memutuskan akan membantu invasi Amerika.
Sepuluh tahun lalu, Blair setuju membantu pemerintahan mantan Presiden George W. Bush untuk menginvasi Irak dan menggulingkan Saddam Hussein.
Ketika itu, kata Blair, keputusan ia buat karena khawatir Hussein akan melakukan serangan biologi dan kimia ke rakyatanya sendiri atau ke dunia.
Meski begitu, Blair mengakui memang invasi Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS) itu juga memperbaiki kondisi di beberapa bagian Irak.
“Walaupun ada perbaikan signifikan, tapi saya setuju, itu tak seperti apa yang saya harapkan,” tutur mantan Ketua Partai Buruh Inggris itu, kepada BBC.
Sebanyak 162 ribu orang, hampir 80% diantaranya rakyat sipil, tewas saat terjadi invasi Barat hingga penarikan mundur pada Desember 2011, berdasarkan data LSM dari Inggris, Iraq Body Count.