CARACAS - Para pendukung Hugo Chavez menggelar parade untuk mengiringi arak-arakan peti mati Chavez. Bersamaan dengan itu, para Chavizmo pun berharap Wakil Presiden Nicolas Maduro akan memenangkan pemilu yang berlangsung 30 hari mendatang.
Jenazah Chavez diletakan diletakkan di dalam peti mati yang berada di atas mobil van berwarna abu-abu. Peti mati itu dibalut dengan kain berwarna biru, merah dan kuning yang menyimbolkan bendera Venezuela.
Rekaman lagu yang dinyanyikan oleh Chavez diputar dengan menggunakan pengeras suara. Sementara itu para loyalis Chavez berteriak, "Aku mencintai Chavez!" dan beberapa orang lainnya membawa bendera, dan melambaikan tangna. Para pendukung Chavez umumnya menggunakan kaos berwarna merah.
Sebelum upacara penguburan dilaksanakan, jenazah Chavez dibawa ke rumah sakit militer terlebih dulu. Bersamaan dengan itu, Maduro pun mengutarakan pernyataan untuk membuat warga Venezuela tetap bersatu.
"Kami meminta warga kami untuk menyalurkan rasa sakit ini ke perdamaian," ujar Maduro, seperti dikutip Reuters, Kamis (7/3/2013).
Seperti diketahui, mantan sopir bus berusia 50 tahun itu dipastikan berhadapan dengan Henrique Capriles Radonski di pemilu mendatang. Capriles tak lain adalah mantan Gubernur Miranda yang sudah dikalahkan Chavez pada Desember lalu.
Poling pun menunjukan bahwa Maduro diprediksi akan meraih banyak dukungan di pemilu dan mengalahkan Capriles. Bila memang Maduro yang nantinya memenangkan pemilu, pria tinggi besar yang berkumis baplang itu tampaknya berhasil menghipnotis warga Venezuela dengan retorika sosialisnya yang mirip dengan Chavez.
Namun bila Capriles yang menang, Venezuela akan berubah menjadi seperti Brasil. Capriles memiliki ambisi yang cukup besar untuk mengundang pengusaha asing di Venezuela dan menghentikan impor senjata Rusia.