Fajar Nugraha
GAZA - Israel melancarkan serangan udara baru ke wilayah Perbatasan Gaza. Serangan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan setelah perang selama delapan hari yang terjadi pada November lalu.
"Pesawat mereka (Israel) membombardir wilayah terbuka di utara Gaza. Tidak ada korban dalam serangan ini," demikian pernyataan pihak Pejuang Hamas, seperti dikutip Telegraph, Rabu (3/4/2013).
Pihak militer Israel mengatakan, serangan udara itu adalah bentuk balasan dari lesakan roket yang berasal dari Gaza. Dua roket dari Palestina itu dua di antaranya justru mendarat di wilayah Gaza, sementara satu roket lainnya jatuh di wilayah selatan Israel.
"Ada roket yang ditembakan. Roket itu mendarat di area terbuka. Tidak ada laporan korban jiwa ataupun kerusakan diakibatkan oleh tembakan roket itu," tutur juru bicara Kepolisian Israel Mickey Rosenfeld.
Serangan udara Israel juga dilakukan setelah berita meninggalnya seorang warga Palestina yang ditahan di penjara Israel. Warga Palestina itu meninggal karena penyakit kanker dan pihak Israel diduga tidak memberikan pengobatan yang layak kepadanya.
Sementara lesakan roket yang berasal dari Gaza diketahui dilontarkan oleh koalisi kelompok Salafi. Mereka mengklaim menembakkan dua roket ke arah Israel pada Selasa 2 April sore waktu setempat.
Dewan Syura Mujahidin mengatakan, tindakan itu mereka lakukan sebagai jawaban dari kematian Maisara Abu Hamdiyeh yang meninggal di penjara Israel akibat kanker tenggorokan. Kematian Hamidiyeh memang memicu kemarahan pihak Palestina. Menurut Palestina, Israel menolak untuk membebaskannya lebih cepat atas dasar kemanusiaan.
Mengenai serangan udara Israel, juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi perkembangan terbaru. Menurutnya, Israel akan menyesali segala kejahatan yang dilakukannya.