Aulia Akbar - Okezone
Foto : Polisi Israel (IST)
GAZA - Kerusuhan berlangsung di Jalur Gaza dan Tepi Barat tepat setelah serangan udara Israel menewaskan seorang perakit bom asal Palestina yang bernama Hitham Masshal. Selama ini, Masshal dideskripsikan Israel sebagai seorang anggota teroris.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum menyebut pembunuhan berencana terhadap Masshal sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Banyak warga Gaza yang sangat khawatir, kerusuhan yang berlangsung saat ini akan memicu konfrontasi militer antara kelompok bersenjata Gaza dan Israel, seperti yang terjadi pada 2012.
Hamas sebelumnya menyalahkan serangan salah satu kelompok bersenjata lain di Gaza atas serangan roket ke Israel dua bulan yang lalu. Namun Negeri Yahudi itu tetap menganggap Hamas bertanggung jawab atas segala serangan yang roket yang muncul dari Jalur Gaza.
Pembunuhan Masshal dinilai sebagai pelanggaran gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Gaza yang sudah diberlakukan pada 2012. Pembunuhan itu memicu kerusuhan di Tepi Barat yang berbuntut kematian terhadap pria bernama Eviatar Borovzky, seorang pemukim Yahudi.
Borovzky tewas ditusuk warga ketika sedang menunggu bus. Aparat kepolisian Israel langsung dikerahkan ke perbatasan untuk mewaspadai eskalasi kekerasan. Demikian, seperti diberitkan Guardian, Rabu (1/5/2013).
Perseteruan di Tepi Barat kini berlangsung antara warga Palestina dan pemukim Yahudi. Dua bus sekolah milik Palestina dilempari batu oleh para pemukim itu, sementara beberapa orang pemukim yang lain membakari pohon zaitun milik warga Palestina. (AUL)